Selasa, 13 Maret 2018

Kelembagaan di Desa Wisata

Sebuah desa wisata tentunya memerlukan adanya kelembagaan untuk mengurus dan mengelola aktivitasnya. Masing-masing desa wisata memiliki susunan pengurus yang berbeda-beda. Tentu ketua, sekretaris dan bendahara menjadi pengurus yang wajib ada di setiap desa wisata.
Keberadaan suatu lembaga di desa wisata bisa menjadi salah satu indikator penentu kesuksesan desa wisata tersebut. Sebuah kelembagaan di desa wisata tentunya selalu melibatkan masyarakat setempat.

Struktur organisasi yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah desa wisata yaitu:
  1. Ketua
  2. Wakil ketua
  3. Sekretaris
  4. Bendahara
  5. Seksi pemasaran
  6. Seksi homestay
  7. Seksi home industry
  8. Seksi kebersihan dan keamanan
  9. Seksi konsumsi
  10. Seksi transportasi
  11. Seksi pengembangan
  12. Seksi pemanduan
Salah satu desa wisata yang sukses karena didukung oleh kelembagaan yang baik adalah Desa Wisata Nglanggeran di Gunungkidul, Yogyakarta. Desa Wisata Nglanggeran memiliki susunan pengurus yang lengkap dan terstruktur dibanding desa wisata lain yang mayoritas hanya memberdayakan pemuda karang taruna. Desa Wisata Nglanggeran bahkan memiliki 4 kelembagaan yang terintegrasi dengan 1 tujuan yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), tim penggerak PKK, RT dan RW serta Karang Taruna.
Selain itu, Desa Wisata Nglanggeran menjadi desa wisata terbaik tingkat ASEAN pada tahun 2017. 

Ada desa wisata yang memiliki sistem kelembagaan yang masih buruk seperti Desa Wisata Tanjung. Desa Wisata Tanjung hanya memiliki satu pengelola yang merangkap sebagai ketua RT dan pengelola utama. Mau tidak mau, pengunjung yang datang hanya bisa menemui beliau. Masyarakat setempat tidak sepenuhnya dilibatkan dalam kelembagaan mereka. Akibatnya, masyarakat tidak mengetahui perkembangan desa. Struktur organisasi juga tidak jelas dan tidak transparan yang menyebabkan pembagian jobdesc menjadi tidak tertata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar