Kegiatan pariwisata menimbulkan banyak dampak di berbagai bidang. Tidak hanya masyarakat yang terkena dampak, lingkungan serta kehidupan sosial di sekitar daerah tujuan wisata juga terkena dampak negatif maupun positif.
Dampak Positif
- Sosio-ekonomi
- Menyediakan lapangan pekerjaan. Keberadaan destinasi wisata di daerah pedesaan dapat menambah lapangan pekerjaan. Jika biasanya di pedesaan, masyarakatnya hanya bekerja di ladang, mereka dapat mencoba profesi baru seperti menjadi tour guide, petugas informasi bahkan salah satu pengelola dari destinasi tersebut. Dengan begitu, tidak adanya lahan untuk sawah atau perkebunan tidak menjadi alasan masyarakat desa yang menganggur.
- Menghilangkan kesenjangan sosial antar pria dan wanita dan meningkatkan rasa bangga terhadap daerah masing-masing. Sektor pariwisata berpotensi menciptakan kesetaraan gender. Banyak perempuan yang menjadi founder dari usaha perjalanan wisata. Meskipun di beberapa kasus, perempuan masih dikategorikan sebagai pekerja dengan upah yang murah.
- Mendorong kegiatan komunitas di masyarakat secara kolektif. Di Bali, komunitas lokal telah menyadari manfaat dari pariwisata untuk menunjang pendapatan mereka. Mereka tergerak untuk membentuk atau mengembangkan destinasi wisata baru di Bali dengan dibantu oleh investor.
2. Budaya
- Menghidupkan kembali budaya lokal. Dengan adanya kegiatan pariwisata, wisatawan yang datang dapat mempelajari bahkan mempraktikan kebudayaan daerah yang nyaris punah. Secara tidak langsung, kegiatan wisata telah mencegah hilangnya budaya lokal.
- Menanamkan kebanggaan dan harga diri terhadap identitas budaya lokal
3. Secara fisik: Bangunan dan Alam
- Berkontribusi dalam usaha konservasi alam. Usaha konservasi dapat dilakukan dengan menerapkan ecotourism atau wisata berbasis ramah lingkungan. Saat ini banyak destinasi wisata yang lebih memperhatikan lingkungan dibanding meningkatkan profit.
- Perbaikan fasilitas yang terlantar. Sebagai langkah pengelola dalam pengembangan destinasi wisata, perbaikan fasilitas sangat penting untuk dilakukan. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung, fasilitas harus semakin ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Dampak negatif
- Kebocoran ekonomi. Maksudnya adalah sebagian uang yang dikeluarkan oleh wisatawan asing tidak memberikan pengaruh apapun ke lingkungan sekitar. Masyarakat di sekitar daerah wisata hanya mendapat sedikit profit dari adanya aktivitas wisata di lingkungan mereka. Biasanya ini disebabkan karena pemasukan dari wisatawan asing masuk ke kantong investor asing pula. Mereka sebagai investor utama menjadi pemegang kendali dari manajemen destinasi wisata tersebut. Masyarakat sekitar hanya menjadi bagian kecil dari pengelola destinasi.
- Kenaikan harga di sekitar destinasi wisata. Keberadaan destinasi wisata tentu saja menarik minat masyarakat sekitar untuk membuka usaha di sekitar mereka. Akibatnya banyak orang yang bersaing dalam menjual barang-barang yang biasanya diperlukan oleh wisatawan yang datang ke tempat tersebut. Semakin terkenal destinasi tersebut, semakin mahal pula harga yang dipatok oleh penjual di sekitar sana.
- Kerusakan ekosistem. Tidak semua pengelola destinasi wisata mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Banyak dari mereka yang lebih mementingkan pengembangan dibanding memikirkan dampaknya terhadap lingkungan maupun masyarakat sekitar. Wisatawan yang datang juga tidak semuanya memikirkan lingkungan. Membuang sampah sembarangan, memanfaatkan sumber daya alam secara berlebihan menjadi alasan rusaknya ekosistem di sekitar destinasi wisata.
- Menghilangkan keaslian adat. Saat ini budaya lokal menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Tetapi, banyak dari budaya tersebut yang telah dimodifikasi untuk menyesuaikan pasar internasional. Dimulai dari perubahan dalam hal kecil dan akhirnya menjalar ke hal yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar